Tuesday

Kuasai Rasa Amarah





Halo sobat mania, kali ini saya akan membantu pembaca sekalian dalam mengatasi amarah. Karena setiap hari munngkin selalu saja ada yang membuat emosi kita memuncak namun kearah yang negatif, dalam kutipan artikel ini semoga sedikit membantu pembaca sekalian. Syeikh Dr. Aidh Al-Qarni, dalam salah satu artikelnya yang berjudul “Hatta Takuna As’adin Nas” (Agar engkau menjadi orang yang paling bahagia), menuliskan tips menghadapi marah,

    Jika engkau marah, maka coba diamlah, mohonlah perlindungan kepada ALLAH dari godaan setan, ubahlah posisimu. Kalau engkau sedang berdiri, maka duduklah, dan berwudhulah serta perbanyak zikir.

Jika kita lebih perjelas lagi dari kata-kata tersebut akan didapat tips menghilangkan marah sebagai berikut;

1. Diam (jangan bicara)

Ketika yang ada di balik dada atau kepala kita adalah kobaran emosi yang siap menyulut segala yang ada melalui mulut atau suara kita, atau bahkan melalui anggota tubuh yang lain, seperti mata, tangan, kaki dan sebagainya, maka diam adalah salah satu solusi untuk meredam bahkan mematikan api emosi tersebut.

Bara emosi tersebut kita biarkan membakar waktu dan saat demi saat, untuk kemudian padam dan mati sama sekali. Dan ketika api emosi tersebut sudah mati, maka saat itulah rasio dapat berperan untuk mencari solusi dalam menyelesaikan problematika yang dihadapi.

Yang dapat membahayakan tentu saja tidak hanya mulut atau kata-kata atau kata-kata yang ditulis, melalui surat atau pesan singkat (SMS), namun gerakan anggota tubuh, seperti tangan dengan cubitan, pukulan atau peran lainnya, maupun kaki atau pun anggota tubuh yang dapat digunakan untuk mengekspresikan emosinya. Oleh karena itu, salah satu cara yang cukup efektif untuk meredam emosi tersebut adalah DIAM.

2. Mohonlah perlindungan kepada ALLAH dari godaan setan

Tak ada yang kuat kecuali ia telah diberi kekuatan oleh ALLAH SWT. Tak ada yang selamat dari apa pun atau siapa pun melainkan ia telah diselamatkan oleh ALLAH SWT. Maka, pancarkanlah sinyal akal dan pikiran kita untuk bertemu dengan Zat Yang Maha Kuat, yaitu ALLAH SWT dan memohon agar kita dikuatkan oleh ALLAH SWT. Ketika ALLAH SWT berkenan memenuhi permohonan kita, pasti apa atau siapa pun termasuk setan yang paling kuat sekali pun tak akan mampu menggelincirkan kita dari jalan kebenaran, yaitu jalan yang diridhoi ALLAH SWT.

Itulah sebabnya, saat kita hendak membaca Al-Qur’an pun -sebagai salah satu bentuk ibadah atau jalan yang diridhoi ALLAH SWT- kita dianjurkan untuk memulai membaca dengan memohon perlindungan ALLAH SWT.

ALLAH SWT berfirman,

    Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada ALLAH dari setan yang terkutuk.
    (QS. An-Nahl [16]: 98)

3. Mengubah posisi

Mengubah posisi seperti kalau saat itu kita sedang berdiri, maka duduklah. Kalau sedang duduk, maka kita bisa memilih, apakah mau berbaring, atau mau berdiri. Kalau kita sedang berada di dalam rumah, cobalah berjalan keluar. Artinya kita harus melakukan langkah hijrah dari situasi kita untuk menemukan suasana baru. Karena antara fisik dan pikiran, antara raga dan jiwa senantiasa berkaitan. Kalau fisik kita disakiti, sering akan berdampak pada kejiwaan kita, seperti tidak bergairah, putus asa, atau marah.

Ketika kita berada di dekat kobaran api, maka kita akan merasakan cuaca panas, dan jiwa kita akan merasa tidak tenang. Oleh karena itu, langkah mengubah posisi adalah langkah mengubah kejiwaan atau sikap emosi kita.

4. Berwudhulah

Orang yang sedang marah atau emosi, berarti ia sedang berteman dengan setan, sedangkan setan diciptakan oleh ALLAH dari api. Api akan mati kalau terkena air, maka orang yang sedang emosi karena pengaruh setan, akan segera dingin dan setan akan pergi ketika tubuh kita disiran dengan air wudhu.

5. Perbanyak Zikir

ALLAH SWT berfirman,

    (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat ALLAH. Ingatlah, hanya dengan mengingati ALLAH-lah hati menjadi tentram.
    (QS. Ar-Ra’d [13]: 28)

Dalam Jami’urrasil karangan Imam Ibnu Taimiyah disebutkan bahwa Imam Ibnu Taimiyah ditanya tentang maksud dari Sabar yang baik dan memberi maaf yang baik, serta hijrah yang baik, juga pembagian antara manusia yang taqwa dan sabar.

Imam Ibnu Taimiyah menjawab, “ALLAH SWT memerintahkan Nabi-NYA untuk hijrah dengan baik, memberi maaf dengan cara yang baik, dan bersabar dengan baik. Hijrah yang baik adalah hijrah dengan tidak menyakiti, memberi maaf yang baik adalah memberi maaf tanpa ada rasa penyesalan, sabar yang baik adalah sabar yang tidak pernah mengeluh.”

Nabi Ya’qub pun pernah mengatakan hal yang berkaitan dan diabadikan dalam Al-Qur’an:

    Ya’qub menjawab, “Sesungguhnya hanyalah kepada ALLAH aku mengadu kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari ALLAH apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf [12]: 86)

ALLAH juga berfirman,

    Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan ALLAH sajalah yang dimohon pertolongan-NYA terhadap apa yang kamu ceritakan. (QS. Yusuf [12]: 18)

Mengadu kepada ALLAH SWT, bukanlah berarti menghilangkan nilai-nilai kesabaran yang baik.


UBAHLAH CARA BERPIKIR ANDA

Orang-orang yang pemarah cenderung mengutuk, menyumpah atau bersumpah, berbicara dengan suara yang agak tinggi dengan aneka istilah yang mencerminkan pemikiran terdalam mereka. Ketika Anda marah, pikiran Anda bisa sangat berlebihan dan sangat dibuat-buat. Cobalah ganti pikiran-pikiran ini dengan pikiran yang lebih rasional. Sebagai contoh, daripada mengatakan kepada diri sendiri :
”Aduh” “Ih mengerikan!” “Wah..segalanya hancur!” lebih baik Anda katakan : ”Inilah frustrasi!” Kata-kata ini bisa menyadarkan kita bahwa kita sdang berada dalam keadaan kesal atas masalah yang kita hadapi, jadi masalah itu bukan pertanda “kiamat” atau “berakhirnya dunia”; bagaimanapun kemarahan masih bisa diperbaiki dengan mengganti pikiran-pikiran keputusasaan dengan pikiran yang lebih rasional!

HATI HATI MENGGUNAKAN KATA “TIDAK PERNAH” ATAU “SELALU”

Hati-hatilah menggunakan kata-kata seperti “tidak pernah” atau sebaliknya “selalu” ketika Anda berbicara tentang diri Anda sendiri atau orang lain. Seperti : “Brengsek! Mesin ini tidak pernah bisa bekerja!” atau Anda mengatakan kepada bawahan Anda : “Anda selalu saja melupakan sesuatu!”, semua ini tentu saja tidak akurat dan bisa menjadi sebuah pembenaran atas kemarahan Anda dan seolah-olah tidak ada jalan keluar untuk memecahkan masalah. Orang-orang pemarah cenderung mengasingkan diri dan menghina orang-orang yang mungkin saja sebenarnya ingin bekerja sama dengan Anda untuk pemecahan suatu masalah.

Mesti diingat bahwa logika dapat mengalahkan kemarahan, sebab kemarahan, bahkan ketika dapat dibenarkan, dapat dengan cepat menjadi tidak rasional. Maka gunakanlah logika yang kuat, oleh karena itu dinginkan kepala dan hati Anda. Ingatkan diri Anda bahwa dunia ini tidak diciptakan semata-mata untuk Anda sehingga semua penyebab kemarahan Anda semata-mata hanya ingin memancing Anda untuk marah. Gunakan logika Anda setiap kali Anda merasakan kemarahan, insya Allah hal ini akan membantu Anda mendapatkan suatu perspektif yang lebih seimbang.

PELAJARI BAGAIMANA MEMECAHKAN MASALAH

Kadang-Kadang, frustrasi dan kemarahan kita disebabkan oleh permasalahan yang sangat tak terelakkan dan sedemikian nyata di dalam kehidupan sehari-hari kita. Tidak semua kemarahan itu salah, bahkan sering juga ia merupakan suatu yang sehat dan respon yang alami atas berbagai kesulitan yang kita hadapi. Ada suatu kepercayaan atau budaya yang mengatakan bahwa setiap masalah pasti mempunyai solusi, dan pernyataan ini justru menambah kita frustrasi untuk mencari jalan keluar. Padahal adalah lebih baik berpikir bagaimana menyalin suatu masalah ketimbang mencoba menemukan suatu solusi yang nyatanya memang tidak ada. Bagaimana?

Buatlah suatu rencana, dan periksa kemajuan Anda sepanjang cara yang Anda pilih. Pecahkan suatu masalah tetapi bukan untuk menghukum diri Anda jika suatu jawaban tidak datang segera. Jika Anda dapat mendekatinya dengan suatu upaya tertentu dan niat terbaik Anda lalu menciptakan suatu upaya yang lebih serius untuk menghadapinya, maka kecil kemungkinan Anda akan kehilangan kesabaran dan terperangkap oleh cara berpikir yang salah sehingga Anda akan tetap tenang sekalipun masalah tidak dapat segera dipecahkan.

MENCOBA BERKOMUNIKASI LEBIH BAIK

Orang-orang yang pemarah cenderung berusaha melompat dan beraksi dengan kesimpulan-kesimpulan. Beberapa kesimpulan menjadi sedemikian liar. Maka yang pertama kali mesti dilakukan adalah : jika Anda dalam sebuah diskusi yang panas, cobalah untuk lebih tenang dan berpikir jauh atas respon-respon Anda. Jangan mengatakan “hal pertama” yang datang masuk ke dalam kepala Anda, tetapi cobalah tenangkan diri Anda dan berolah-pikirlah dengan hati-hati atas apa yang hendak Anda katakan. Dengarkan dengan seksama apa yang orang lain katakan dan berikan tenggat waktu sebelum Anda menjawab. Dengarkanlah kata hati Anda : apa yang mendasari sebuah kemarahan. Misalnya, Anda menyukai kebebasan dan ruang personal Anda sementara rekan Anda menginginkan kedekatan hubungan yang lebih, lalu dia secara terus terang mulai mengeluhkan aktivitas Anda, maka janganlah Anda membalas kata-kata seperti seorang sipir penjara atau seperti seekor elang yang berada di bahu Anda.

Adalah alami untuk bersikap defensif ketika Anda dikritik, tetapi tidaklah arif jika Anda langsung merespon balik. Lebih baik Anda mendengarkan dengan tenang apa yang mendasari kata-kata atau pesan seseorang yang boleh jadi merasa diabaikan atau kurang diperhatikan. Memang hal seperti ini membutuhkan kesabaran yang banyak dan membutuhkan cukup ruang untuk mengambil napas, akan tetapi jangan biarkan kemarahan Anda berada diluar kendali Anda. Dengan tetap mempertahankan sikap tenang Anda, insya Allah Anda dapat menguasai situasi dari keadaan yang bisa jadi malah menjadi sebuah bencana. (Na’udzubillah)

GUNAKANLAH HUMOR DALAM SITUASI YANG TEPAT

2 hal yang mesti diperhatikan dalam menggunakan humor.
Pertama, jangan sampai Anda menggunakannya untuk meremehkan (laugh off) masalah-masalah Anda. Lebih baik Anda gunakan humor untuk membantu diri Anda dalam menghadapinya secara konstruktif.
Kedua, jangan jadikan humor Anda menjadi humor yang sarkastik atau humor pelecehan, Ini justru menjadi sebuah bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sehat.

Ini merupakan teknik-teknik biasa agar diri Anda tidak terlalu serius. Karena harus kita sadari bahwa kemarahan merupakan sebuah bentuk emosi yang serius, tetapi sering disertai berbagai ide yang jika diperhatikan dapat membuat Anda sendiri tertawa.

ANDA MESTI PUNYA “PERSONAL TIME”

Kadang-Kadang lingkungan yang mengelilingi kita menyebabkan kita jengkel. Permasalahan dan tanggung-jawab dapat membebani Anda dan membuat Anda merasa “terperangkap”. Membuat Anda marah kepada semua orang dan berbagai hal yang membentuk “perangkap”.

Beri kesempatan diri Anda untuk istirahat. Yakinkan bahwa Anda mempunyai beberapa “Waktu Pribadi” (Personal Time) yang dijadwalkan untuk beberapa jam sehari yang Anda tahu terutama sekali adalah waktu-waktu yang sering Anda merasa stres. Satu contoh adalah pekerjaan ibu rumah tangga yang memiliki suatu aturan yang ketat ketika dia pulang dari pekerjaan, untuk lima belas menit pertamanya adalah : “Tidak seorang pun boleh bicara pada ibu kecuali jika rumah kebakaran.” Setelah itu waktu tenang yang singkat, dia merasa lebih baik mempersiapkan untuk menangani permintaan dari anak-anaknya tanpa memarahi mereka.

TIPS TIPS LAINNYA UNTUK MELEPASKAN DIRI ANDA DARI KEMARAHAN YANG DISEBABKAN OLEH SITUASI

* Pemilihan Waktu: Jika Anda dan pasangan Anda cenderung untuk “melawan” ketika kamu mendiskusikan berbagai hal pada malam hari (yang padahal barangkali Anda lelah, atau diganggu atau mungkin itu merupakan kebiasaan) cobalah ubah waktu-waktu diskusi Anda yang biasanya Anda membincangkan hal-hal penting sehingga pembicaraan itu tidak mengarah pada adu argumentasi.

* Penghindaran: Jika kamar anak Anda berantakan sehingga membuat Anda sangat marah setiap kali Anda melalui kamarnya, maka cukuplah tutup pintunya. Jangan arahkan pandangan Anda pada sesuatu yang dapat membangkitkan amarah Anda. Anda tidak perlu mengatakan, ”Baiklah, anakku, bersihkan kamarmu, maka Ibu/Ayah tidak akan marah!”. Sebenarnya bukan itu inti masalahnya, karena intinya adalah jagalah diri Anda agar tetap tenang.

* Temukan Alternatif : Jika sehari-hari Anda pulang pergi dari rumah ke kantor Anda melalui lalu lintas yang membuat Anda berada dalam suatu keadaan gusar, marah dan frustrasi, maka hal ini memberi diri Anda suatu “proyek” — pembelajaran atau merencanakan suatu rute yang berbeda. Atau temukan alternatif lain, seperti menggunakan bus atau kereta api atau kendaraan umum lainnya atau alternatif “bike to work”?

APAKAH ANDA MEMBUTUHKAN KONSULTASI?

Jika Anda merasa bahwa kemarahan Anda benar-benar tak bisa dikendalikan dan mempunyai dampak pada kedua-duanya, yaitu : hubungan-hubungan Anda dan bagian-bagian penting dari hidup Anda, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi bagaimana cara menanganinya lebih baik. Seorang psikolog atau ahli kesehatan mental yang profesional dan memiliki izin praktek mungkin bisa bekerja bersama dengan Anda di dalam mengembangkan lingkupan teknik untuk mengubah pola pikir dan prilaku Anda. Ketika Anda berbicara pada seorang psikolog terapis, katakanlah padanya bahwa Anda mempunyai masalah dengan ‘amarah’ yang ingin Anda benahi dan menanyakan tentang pendekatannya terhadap pengaturan ‘amarah’ (anger management). Yakinkan bahwa ini bukan sekadar sebuah kursus merancang tindakan untuk merasakan perasaan Anda serta (bagaimana) mengekspresikannya yang mungkin sesuai dengan masalah Anda. Lewat konsultasi, seorang psikolog mungkin akan mengatakan, seorang yang memiliki temperamen kemarahan yang tinggi dapat bergerak mendekati tingkat kemarahan tingkat menengah (middle range of anger) dalam waktu sekitar 8 – 10 minggu, bergantung pada kejadian-kejadian dan teknik-teknik yang digunakan.

Ingat, Anda tidak dapat menghilangkan atau memusnahkan amarah (Anda) – dan andai pun bisa, hal itu tidak baik. Dalam kejengkelan dari seluruh upaya-upaya Anda, beberapa hal selalu terjadi yang akan memunculkan kemarahan Anda dan kadang kemarahan bisa dibenarkan. Toh hidup kita ini selalu terisi dengan frustrasi, rasa sakit, kerugian, dan tindakan-tindakan orang lain yang tak dapat kita duga. Pengendalian respon kemarahan dapat menjaga Anda dari akibat-akibat yang bisa membuat Anda tidak bahagia di kemudian hari.

“Jika Anda bisa bersabar untuk sesaat saja
dari kemarahan Anda,
niscaya Anda akan terhindar
dari seratus hari penuh kesedihan”
(Pepatah Cina)

Laa hawla wa laa quwwata illa billah

No comments:

Post a Comment

Thanks for visits. Please tell something for this post in comment form :)