Monday

Kenali Diri Anda Sendiri

Halo sobat mania, sebelum lanjut kebawah-- apakah anda sudah mengenali diri anda sendiri ? mugnkin ya .. mungkin tidak .. siapa yang tahu. disini saya akan membahas ulasan tentang itu semua .


****


Di lingkungan kita, banyak orang yang mengaku mengenal dirinya sendiri. Padahal apa yang diketahui tentang dirinya itu berbeda dengan pemahaman orang yang melihatnya sehari-hari. Mengapa hal seperti itu bisa bahkan sering terjadi? Siapakah diri kita?
Pada hakikatnya semakin yang kita ceritakan tentang diri kita sama dengan apa yang orang lain dengar itu berarti kita semakin mengenal diri kita, semakin banyak yang berbeda berarti kita tidak mengenal diri kita. Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai kenyataan dan itu berarti jelek. Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang yang selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.
Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang menggambarkan pengenalan diri kita. Ada empat jendela dalam Jendela Johari.

(1) Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
(2) Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
(3) Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
(4) Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

Semakin besar daerah/jendela terbuka kita akan semakin baik, karena berarti kita mengenal diri secara baik. Orang yang memiliki daerah tertutup lebih besar akan mengalami kesulitan dalam pergaulan. Adapun mereka yang memiliki daerah buta sangat besar, bisanya akan membuat orang lain merasa kasihan.
Ada dua cara untuk membuat jendela kita terbuka lebar, yaitu:
1. Bersedia menerima umpan balik, secara verbal maupun non-verbal.

a. Bersedialah untuk menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain tentang diri kita. Kalau ada orang yang memberikan kritik sangat pedas, ada baiknya dikaji. Jika merasa tidak benar, tanyakan, mengapa dia mengungkapkan hal itu, cari klarifikasi, dan bukan membalas menghajarnya atau mengkritik balik. Kritik adalah bentuk umpan balik yang berisi informasi negatif tentang diri kita, yang mungkin kita anggap kelemahan. Harusnya kritik itu berisi saran, karena kritik itu berarti menunjukkan kesalahan dan harus bisa memberitahu bagaimana jalan keluarnya

b. Kita juga harus mau lebih membuka diri. Ungkapkan kalau ada uneg-uneg, kekesalan, kejengkelan dan sebagainya. Bisa lisan bisa tertulis harus diungkapkan terus terang. Bisa juga kita membuka kekuatan

Mengenali diri sendiri, mencakup pemahaman tentang potensi diri yang dimiliki dan mengetahui cara-cara pemanfaatannya serta cara-cara pengembangannya yang sesuai. Pengetahuan, pemahaman dan keterampilan demikian, sangat relevan untuk mewujudkan keberhasilan, baik secara individu maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ada empat potensi manusiawi yang perlu dipelihara dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, yaitu : potensi fisik badaniah, potensi mental intelektual, potensi mental spiritual, dan potensi sosial emosional. Untuk memanfaatkan, memelihara dan meningkatkan kinerjanya, perlu mengenalinya secara lebih mendalam potensi diri.
Untuk mengenalinya, ada 4 cara yakni :
1. Melalui gaya belajar,
2. Melalui gaya kepemimpinan,
3. semangat untuk maju, dan
4. pribadi yang berkembang.

Mengenali diri sendiri adalah hal sangat amat penting dalam hidup ini karena mengenali diri sendiri adalah kunci proses pergembangan diri. Dengan mengenali diri sendiri, seseorang akan menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta keterbatasan dan kekurangan diri sendiri, sehingga orang tersebut dapat menempatkan diri dalam pergaulan. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya dan ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya. Selain itu orang yang mengenali dirinya dapat mengolah kemampuan serta bakat-bakat (potensi) yang ia miliki demi mencapai tujuannya.

Setiap orang memiliki metode tersendiri untuk mengenal dirinya, meskipun begitu masih banyak orang yang belum mengenali dirinya sendiri secara utuh. Hal ini saya rasa adalah sebuah penyakit kronis yang dampaknya dapat berupa "hilangnya jati diri" seseorang.
Banyak cara mengenali diri sendiri, mulai dari yang sederhana hingga yang mulai sulit. Sekarang kita menggunakan cara-cara sederhana saja, dan hasilnya bergantung dari penilaian kita akan jawaban diri kita sendiri maka setiap orang pasti berbeda. Berbeda dengan kuis-kuis yang hasilnya kira-kira sudah ditentukan. Hasilnya sangat bergantung pada daya tilik diri. "Apa yang dimaksud dengan daya tilik diri?" Daya tilik diri adalah suatu kemampuan untuk menilai diri sendiri. "Apa yang harus kita nilai dari diri kita sendiri?" Sangat banyak. Berikut merupakan cara-cara yang saya temukan dan saya gabungkan dengan pemikiran saya sendiri. Here we go...

***
Coba bayangkan bahwa diri kalian sedang menghadap pada sebuah cermin yang bening dan besar hingga kalian bisa melihat semua yang ada pada diri kalian. Kalian melihat sesosok makhluk yang tak asing lagi sedang berdiri tegak, bayangkan bahwa kalian sedang menatap dalam-dalam orang yang selama ini kamu kenal itu, setiap lekukan wajahnya, setiap gerak-geriknya, dan setiap hembusan nafasnya.


"Apakah dia itu saya?"

Coba pikirkan, seberapa besar kalian mengenal diri kalian sendiri? Seberapa erat hubunganmu dengan dirimu sendiri? Apakah hubungan kalian dengan diri sendiri mengalahkan hubungan kalian dengan orang lain? Ataukah kalian terlalu bersemangat berhubungan dengan orang lain hingga lupa untuk mengenal diri sendiri? Cobalah ambil secarik kertas dan tuliskan apapun label yang menempel pada diri kalian sendiri mulai dari fisik hingga yang dalam yang seharusnya patut kalian ketahui. Mampukah kalian mengenal diri kalian melalui data-data yang kalian tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak kalian? Mampukah kalian melihat diri kalian sendiri melalui data-data yang kalian tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah kalian bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa kalian kenakan dalam kehidupan sehari-hari? Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan seperti biodata dibawah ini.

Nama lengkap—————:
Nama panggilan————–:
Tempat, tanggal lahir———:
Alamat———————–:
Cita-cita———————:
Hobi————————–:
Tinggi badan——————:
Berat badan——————:
Hal-hal yang disukai———:
Hal-hal yang tidak disukai—:

Hal diatas akan memberikan informasi seberapa besar kalian mengenali diri kalian yang paling luar yang bila pada Johari Window hal diatas termasuk Jendela Terbuka yaitu yang diri kita dan orang lain telah ketahui bersama. Yang kedua, tibalah pada daya tilik diri kita. Ambil secarik kertas, dan bagi kertas itu menjadi 2 bagian yang sama besar. Dan coba renungkan dan tanyakan pada diri kalian sendiri dan jawablah daftar kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kalian sendiri. Meskipun dalam Johari Window hal ini termasuk dalam Jendela Buta yaitu yang kita sendiri tidak mengetahuinya namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk kita tidak menuliskan kekurangan dan kelebihan kita.

"Tapi apa saya punya kelebihan?" "Saya rasa saya hanya memiliki kekurangan saja" Omong kosong ! Sebuah uang logam selalu memiliki dua sisi yang berbeda, begitu pula setiap insan manusia pasti dianugerahi kelebihan yang dapat dikembangkan dalam dirinya sekaligus kekurangan yang perlu terus menerus diperbaikinya. Tidak ada seorang pun yang melulu dilimpahi oleh kelebihan atau hanya dibebani oleh kekurangan. Kekurangan dan kelebihan yang selalu hadir dalam diri setiap manusia ini bukan untuk disombongkan atau ditangisi, melainkan untuk dikenali lalu dikembangkan atau diperbaiki. Kedua sisi itu saling mengisi dan saling melengkapi lalu menjadi apa yang saya anggap sebagai manusia hebat

Daftar kelebihan yang kumiliki
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
7. ………………………………….

Daftar kekurangan yang kumiliki
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
7. ………………………………….

Ada beragam kelebihan atau kekurangan yang dimiliki seseorang. Suatu keadaan dikatakan kelebihan bila merupakan hal yang positif, membangun, atau memberikan dampak yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain sedangkan kekurangan cenderung memberikan dampak yang negatif. Bukankah kalian memiliki kelebihan dan kekurangan? Maka dari itu cobalah untuk tidak membandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain karena hal itu adalah salah satu hal yang menjadi perusak kehidupan. Baiklah setelah kita coba menilai diri kita dalam hal kekurangan dan kelebihan, sekarang kita menilai diri dari hal yang kasat mata seperti fisik maupun sifat. Untuk menilainya cobalah kalian menuliskan tentang apa-apa yang menjadi ciri khas dalam hal fisik pada tubuh kalian serta ciri khas dalam hal sifatnya sendiri.


Ciri khas diriku dalam hal fisik atau penampilan adalah :
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………

Ciri khas diriku dalam hal sifat adalah :
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………


Baiklah jika kalian sudah melakukan hal-hal diatas secara tersistematis, setidaknya kalian sudah mengetahui karakteristik diri kalian sendiri, kelebihan dan kekurangan diri serta hal-hal yang belum pernah kalian sadari sebelumnya. Saatnya kalian mengeluarkan uneg-uneg atau hal-hal yang lainnya.

Pertama cobalah putar kembali layar tayangan kehidupan kalian dan jawablah tentang apa yang telah kalian lakukan, apa yang sedang kalian lakukan, dan apa yang akan kalian lakukan. Bila kita berada pada pernyataan yang pertama, yaitu 'yang telah dilakukan', maka otomatis kita akan kembali untuk melihat apa yang sudah terjadi dan pernah kita lakukan di masa lampau. Hal ini sangat berguna untuk mengenali kesalahan-kesalahan yang pernah diri kita perbuat dan otomatis hal ini menjadi media bagi kita untuk memperbaiki diri atas kesalahan dan kekhilafan yang sudah kita perbuat tersebut. Selain itu pertanyaan tersebut akan menjadikan kesalahan-kesalahan diri menjadi sebuah pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran di hari kelak agar hal yang sama tidak terulangi lagi. Siapa bilang hal sudah lalu tidak perlu kita lihat lagi? Bukankah sebuah sejarah pun sering kali harus dipelajari kembali?

Lanjut ke pertanyaan kedua, tentang 'yang sedang dilakukan' kalau ini bisa memudahkan kita untuk mengetahui tentang apa-apa yang sedang kita lakukan khususnya akhir-akhir ini. Lalu juga untuk mengetahui tentang apa yang diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat lebih mudah mencukupi dan menentukan hal-hal yang dibutuhkan untuk menentukan langkah diri kita setiap harinya. Dalam merenungkan pertanyaan ini ada baiknya kita coba untuk hilangkan pikiran negatif dan kebiasaan mengadili serta membandingkan diri, coba hapus kebiasaan membandingkan keburukan diri dengan kelebihan orang lain, bukankah itu adalah salah satu perusak kehidupan? Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah kita untuk mencapai tujuan. Setiap kali kita menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain justru hal ini menuntut kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah-langkah yang telah kita ambil mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika kita telah menemukan jalan yang mantap.

Untuk yang ketiga tentang 'yang akan dilakukan' akan sedikit berbeda dengan yang lain, kali ini kita dipaksa untuk memikirkan masa depan, pada pertanyaan kali ini kita akan mengenali tentang apa yang sesungguhnya kita inginkan, tentang apa yang akan menjadi tujuan hidup kita di hari kelak, cita-cita yang akan tumbuh di benak kita serta kita dipaksa untuk memikirkan harapan hidup yang kan selalu bersinar mengelilingi pundak kita. Apalah artinya kehidupan yang kita jalani tanpa memiliki suatu tujuan dan harapan. Tentukan tujuan hidup baik itu tujuan dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis disini maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi kita, meskipun terkadang terkesan sedikit mustahil asalkan diikuti oleh semangat untuk mencapainya itu sah-sah saja. Selain itu kita harus mencoba mengenali motivasi hidup kita. .Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup kita, apa yang bisa melecut semangat kita untuk menghasilkan karya terbaik.

***
Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila kalian benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, tentunya kalian akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas yang telah kalian lakukan hanyalah selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri. Tentu saja 4 point yang kalia tulis takkan cukup untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa sebuah kebahagiaan yang sejati sesungguhnya berasal dari hal-hal sederhana yang hanya kalian temukan dalam diri.

"Jawablah dengan jujur, apakah kalian benar-benar telah mengenal diri anda sendiri?"

Ada banyak metode untuk mengenal diri sendiri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner-kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Meskipun daya tilik diri seseorang telah sangat tinggi namun apabila kejujuran pada diri sendiri tidak ia tanamkan jelas mengisi kuisioner adalah hal yang sia-sia. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain, atau biasanya mereka tidak ingin kekurangannya itu diketahui oleh orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.

"Orang yang memiliki pengetahuan tentang alam semesta, tetapi tidak mengenal dirinya sendiri sama saja dengan tidak tau apa-apa." Jean De La Fontaine, 1679.

unci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.

Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?

Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.

Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?

Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.

Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?

Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.

Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?

Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.

Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?

Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.

KEGIATAN ALTERNATIF

Ambil waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda untuk melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung selama 30 menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah seperti menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda terlibat. Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda bermaksud menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini, maka anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu bertujuan, dan baik bagi pengembangan diri.

Ambillah secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam kehidupan sehari-hari?
Kini tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi, pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan dalam pekerjaan anda.
Tuliskan riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
Cobalah menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
Lihatlah diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan dari semua ini?

Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain.

No comments:

Post a Comment

Thanks for visits. Please tell something for this post in comment form :)