Entrepreneurship, gue kenal kata-kata ini sewaktu memasuki sebuah jenjang pendidikan dimana proses awalnya gue diharuskan mempelontoskan kepala dan tiarap, melakukan peraturan baris-berbaris sambil berjemur yang seluruh pesertanya menggunakan baju putih seperti orang-orang tanpa dosa masuk ke sebuah tempat yang entah itu disebut surga atau neraka. Selama 5 hari dari subuh hingga maghrib menjelang dan burung-burung yang terbang tanpa akal itupun juga pulang. Sekolah Menengah Kejuruan yang lebih dikenal sebagai SMK, atau bagi kami yang mengenyam pendidikan disana lebih senang memanggilnya dengan sebutan STM. It's Oldschool caller!
Di kelas 1, disini gue bertemu dengan guru bidang entrepreneur / kewirausahaan yang menjelaskan materi dengan suara yang teramat pelan bahkan bisa dibilang suara kodok disekitar rumah gue sewaktu hujan sedang turun jauh lebih nyaring dibandingkan dengan suara guru tersebut. Jadi, gue coba beradaptasi dengan lingkungan baru dan berusaha memaklumi hal tersebut. Kan masih anak baru, gak boleh songong. Ya... gitulah.
Entrepreneurship itu adalah bidang ilmu yang sangat mulia tapi sebanding dengan ngantuk yang dihasilkan. Bidang ini membahas bagaimana cara kita bermimpi, berfikir, dan bertindak untuk merealisasikan perencanaan dari hasil kreatifitas masing-masing serta teamwork. Awalnya gue sering ngantuk dan hampir ketiduran, namun jatuhnya bukan dipelajaran KWU ini, tapi sesudahnya. Pelajaran kimia. Bahkan di pertemuan ke-4 dengan guru kimia, gue dilempar dengan penghapus dari depan kelas dan kalian pasti tau gimana reaksi gue, temen kelas gue dan guru tersebut. Yang otaknya dangkal pasti kreatifitas khalayannya buruk. Cih. Bayangan gue yang lagi kalian pikirkan tidak seburuk itu.
Sering sekali didalam pelajaran ini diiming-imingi menjadi orang kaya, sukses, berhasil, banyak duit yang gue pribadi sih percaya, ini kan pelajaran mulia. Ya itu, kalo pas gue tidur baru keliatan.
Sampe sekarang gue udah praktek sana-sini, buat ini-itu, jualan produk asal halal dan bukan jual diri. In case, semuanya memberi pertanda baik dan bahkan sekarang gue merasa mimpi yang ada pas saat gue tidur perlahan-lahan keluar dari tempat asalnya dan menyambangi kediaman nyata gue, My real world.
So, what the fuck you're learning and doing about to be an Entrepreneur, jangan berhenti dan jangan pernah puas. Materi itu perlu, namun praktek dilapanganlah yang menegaskan sejauh mana letak keberhasilan. Entrepreneur itu menurut gue tentang bagaimana kita sebagai pribadi sukses mendisiplinkan diri dengan mengadopsi pola pikir terbaik. Jangan lupakan darimana kau berasal walaupun saat sudah mencapai titik puncak. Tetap ramah, rendah hati dan respect terhadap siapapun. Itulah seorang Entrepreneur yang berhasil.
No comments:
Post a Comment
Thanks for visits. Please tell something for this post in comment form :)